Jumat, 13 Juni 2014

Tetesan Air Mata Risma Saat Dapat Dukungan Penutupan Lokalisasi Dolly

Surabaya - Dukungan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak terus diberikan ke Pemkot Surabaya. Belasan siswa-siswi TK Aisiyah yang lokasi belajarnya berada di sekitar kedua lokalisasi tersebut mendukung rencana penutupan itu.

Dukungan dalam bentuk puisi ini dibacakan bocah-bocah TK di depan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Jumat (13/6/2014).

Belasan siswa siswi TK ini pun sempat membuat kedua mata Risma berkaca kaca saat mendengar curahan hati para siswa yang ditorehkan dalam bentuk surat dan puisi.

"Kenapa tempat tinggal kami dolly dan jarak sering masuk televisi. Kami ingin tidak ada lagi itu. Ibu akan memberi ketenangan, kebebasan bermain di lingkungan yang tidak bising. Maju terus, semoga Allah terus memberi kekuatan," kata Adinda, salah satu siswi TK Aisiyah yang membaca surat yang dibuatnya dan dibacakan di samping Risma.

Risma terlihat beberapa kali mengusap air matanya yang menetes, saat beberapa siswi membacakan surat dan puisi yang berisi dukungan pada dirinya untuk menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu.

Kepala Sekolah TK Aisiyah di kawasan Dolly dan Jarak, Nur Choirotin mengatakan, kedatangannya bersama puluhan siswa siswi untuk menyampaikan aspirasi dan dukungan kepada walikota untuk menutup lokalisasi Dolly dan Jarak.

Sementara Wali Kota Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan para siswa siswi TK Aisiyah kepada dirinya.

"Saya berharap anak-anak disana mempunyai hak-hak yang sama dengan yang ada di kawasan lain. Saya juga baru dapat laporan jika disana banyak mendapat data disana, kalau disana hanya dapat ijazah SMP. Sedangkan di tempat lain minimal SMA bahkan lebih. Makanya saya ingin agar mereka mendapat kesempatan yang sama. Terus terang IPM disana sangat rendah," ujar Risma

"Saya bukan ulama, apakah itu disana bertentangan dengan Allah, saya hanya ingin anak-anak disana mendapat kesempatan yang sama," pungkas Risma.

Tidak ada komentar: