#Bencana Alam : Gempa Tektonik di Gunung Slamet Masih Terekam
Status Gunung Slamet Siaga Petugas memantau
Gunung Slamet menggunakan alat seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api
Slamet, Desa Gambuhan, Kabupaten Pemalang.
Purwokerto, Antara Jateng - Gempa tektonik jauh masih terekam oleh
peralatan yang terpasang di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa
Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir,
kata Ketua PPGA Slamet Sudrajat. "Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada pukul
00.00--06.00 WIB, terekam adanya satu kali gempa tektonik jauh," katanya
saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.Kendati demikian, dia memperkirakan bahwa gempa tektonik
tersebut tidak akan berdampak terhadap aktivitas Gunung Slamet yang saat
ini berstatus "Siaga" karena pusat gempanya cukup jauh.Menurut dia, pusat gempa tersebut lebih jauh daripada gempa tektonik yang terjadi pada hari Kamis (8/5).Dalam hal ini, gempa pada hari Kamis (8/5) tersebut terjadi
pukul 12.48 WIB dan berkekuatan 4,9 skala Richter yang berpusat di 8,37
derajat lintang selatan dan 109,19 bujur timur atau 92 kilometer barat
daya Kebumen dengan kedalaman 10 kilometer."Yang kemarin (hari Kamis, red.) agak besar, gempa di pantai
selatan, kalau gempa tektonik yang terekam tadi, itu lebih jauh lagi.
Ini tidak berkaitan," kata Sudrajat.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam pengamatan yang
dilakukan pada pukul 00.00--06.00 WIB tersebut, pihaknya merekam 24 kali
gempa letusan dan 39 kali gempa embusan. Sementara itu, dalam pengamatan secara visual, kata dia,
teramat adanya asap putih tebal dengan ketinggian 200--300 meter serta
13 kali letusan asap kelabu tebal setinggi 150--800 meter dari puncak
dan condong ke barat. Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap
tenang dan tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak
karena Gunung Slamet masih berstatus "Siaga". "Bagi para pendaki dimohon untuk bersabar hingga kondisi Gunung Slamet normal kembali," katanya. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Geologi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa hingga
Sabtu (10/5), Gunung Slamet masih berstatus "Siaga". "Gunung Slamet tetap 'Siaga', masyarakat tidak beraktivitas
dalam radius 4 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut,
masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," katanya.
Editor :
Achmad Zaenal M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar