TEMPO.CO, Bandung -
Puluhan penyandang tunanetra di Kota Bandung berunjuk rasa di depan
rumah dinas Gubernur Jawa Barat saat memperingati Hari Disabilitas
Internasional yang jatuh pada hari ini, Selasa, 3 Desember 2013. Mereka
menuduh pemerintah melakukan diskriminasi pada kelompok tunanetra.
"Dari
jumlah tunanetra di Indonesia, yang sudah mendapatkan pelayanan dari
pemerintah baru sebagian kecil saja," kata Ketua Ikatan Tunanetra Muslim
Indonesia (ITMI) Jawa Barat Yayat Ruhiyat, Selasa, 3 Desember 2013.
Jumlah penyandang tunanetra di Indonesia sendiri, menurut Yayat,
mencapai 1.998.000 jiwa.Yayat melanjutkan, kelompoknya merasa didiskriminasi dalam soal pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan.Misalnya,
masalah pendidikan, kata Yayat, meskipun pendidikan di kalangan
tunanetra sedang giat-giatnya disosialisasikan, pihak sekolah atau
perguruan tinggi kerap menolak mereka dengan alasan tak ada tenaga
pengajar. Adapun dalam soal ketenagakerjaan, "Banyak tunanetra
yang kerap mengalami penolakan, padahal dia memiliki kualifikasi yang
memadai," ujarnya. Dia melanjutkan, termasuk pada penerimaan calon
pegawai negeri sipil (CPNS), banyak tunanetra yang ditolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar